GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd
MATERI AJAR KELAS VI. A UNTUK HARI KAMIS TANGGAL 22 FEBRUARI 2024
Selamat pagi,,,,Tabik pun
Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha VI. A, apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan percobaan, Peserta didik akan memahami tentang posisi benda-benda langit ketika peristiwa gerhana terjadi.
2. Dengan melakukan pengamatan, Peserta didik akan lebih memahami tentang peristiwa gerhana matahari.
3. Dengan menggarisbawahi kata kunci dan memahami informasi penting, Peserta didik mampu manyajikan informasi dalam bentuk visual (gambar, reklame).
TEMA 8 : BUMI
SUBTEMA 3 : BUMI, MATAHARI, DAN BULAN
PEMBELAJARAN : 1 DAN 2
MUATAN IPA (KD.3.6 DAN 4.6)
GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana hanya terjadi jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru. Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Karena itu, gerhana matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada "musim gerhana". Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat gerhana sebagian (di dalam penumbra).
Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering dianggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba. Karena tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat diketahui melalui perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana Matahari Asyur) memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi saat gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti teori relativitas umum Albert Einstein.
Mengamati gerhana matahari secara langsung dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.
Jenis
Ada empat jenis gerhana matahari, yaitu:
- Gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi seluruh matahari sehingga korona (yang menyelubungi matahari dan biasanya jauh lebih redup daripada matahari) menjadi terlihat. Pada peristiwa gerhana total, gerhana total hanya tampak di sebuah "jalur" kecil di permukaan bumi.[2]
- Gerhana matahari cincin, yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tampak matahari. Alhasil, pinggiran matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.[3]
- Gerhana matahari campuran atau hibrida antara gerhana total dan gerhana cincin. Di sebagian permukaan bumi terlihat gerhana total, sedangan di titik lain terlihat gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup langka.
- Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari. Fenomena ini biasanya terlihat di banyak titik di luar jalur gerhana total atau cincin. Kadang, yang terlihat di bumi hanyalah gerhana sebagian karena umbra (bayangan yang menyebabkan gerhana total) tidak berpotongan dengan bumi dan hanya melewati daerah di atas kawasan kutub.Gerhana sebagian biasanya tidak begitu mempengaruhi terangnya sinar matahari. Kegelapan baru dapat dirasakan ketika lebih dari 90% matahari tertutup bulan, dan bahkan gerhana sebagian yang mencapai 99% tidak lebih gelap dibanding keadaan senja atau fajar.
Matahari (147 hingga 152 juta km dari bumi) terletak sekitar 400 kali lebih jauh dari bumi dibandingkan dengan bulan (362 hingga 405 juta km dari bumi), dan jari-jari matahari juga sekitar 400 kali lebih besar dibanding bulan. Karena perbandingan ini hampir sama, bulan dan matahari tampak hampir sama besar di langit bumi, yaitu sebagai bundaran dengan diameter sudut sekitar 0,5 derajat busur. Namun, karena orbit bulan mengelingi bumi serta orbit bumi mengelilingi matahari berbentuk elips dan bukan lingkaran sempurna, jarak ini berubah-ubah sehingga ukuran tampak matahari dan bulan pun berubah-ubah. Jika posisinya cukup jauh dari bumi, bulan akan terlihat sedikit lebih kecil sehingga tidak dapat menutupi seluruh matahari. Alhasil, terjadi gerhana matahari cincin. Sebaliknya, jika bulan cukup dekat dengan bumi, maka besarnya akan cukup menutupi seluruh matahari sehingga terjadi gerhana matahari total. Gerhana matahari campuran atau hibrida terjadi karena kondisi ini berubah saat gerhana sedang berlangsung. Bumi berbentuk bulat, sehingga permukaannya melengkung dan jarak antara bulan dan permukaan bumi sedikit berbeda di titik-titik yang mengalami gerhana. Jika perbedaan jarak ini mengubah kondisi gerhana dari total menjadi cincin atau sebaliknya, maka terjadilah gerhana campuran.
Jarak antara bumi dan matahari juga berubah-ubah karena orbit bumi yang elips, sehingga besar matahari yang tampak di langit juga berubah-ubah seperti halnya bulan. Namun, karena variasi jaraknya tidak sebesar variasi jarak antara bulan dan bumi, pengaruhnya terhadap kondisi gerhana pun lebih kecil. Ketika bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion, yang terjadi setiap bulan Juli), peluang terjadinya gerhana matahari total sedikit membesar, sedangkan peluang gerhana cincin sedikit membesar di sekitar perihelion atau titik terdekat bumi dengan matahari (terjadi setiap Januari).
Gerhana sentral dan fase-fasenya
Istilah gerhana sentral sering digunakaan sebagai istilah yang meliputi gerhana total, cincin, maupun campuran, karena umumnya dalam gerhana-gerhana tersebut garis yang menghubungkan titik pusat ("sentral") matahari dan bulan menyentuh permukaan bumi. Gerhana sentral diawali dan diakhiri oleh gerhana sebagian, dan peralihan fase-fase ini disebut titik-titik "kontak", yaitu:
- Kontak pertama: saat tepi depan bulan (tepi barat) terlihat tepat "menyentuh" tepi timur matahari untuk pertama kalinya. Setelah kontak pertama, bulan mulai bergerak menutupi matahari dan memulai gerhana sebagian.
- Kontak kedua: saat tepi belakang bulan (tepi timur) menyentuh tepi timur matahari, sehingga memulai gerhana matahari sentral (total atau cincin).
- Kontak ketiga: saat tepi depan bulan (barat) meninggalkan tepi barat matahari, mengakhiri gerhana matahari sentral dan kembalinya gerhana sebagian.
- Kontak keempat: saat tepi belakang bulan (timur) meninggalkan tepi barat matahari, sehingga bulan sama sekali tidak lagi menutupi matahari dan gerhana berakhir.
MEMBANDINGKAN PROSES TERJADINYA GERHANA BULAN DAN GEERHANA MATAHARI
Gerhana merupakan fenomena alam yang indah namun jarang terjadi di bumi ini maka, jika peristiwa gerhana muncul membuat masyarakat tertarik untuk melihatnya secara langsung. Fenomena gerhana ini muncul saat sinar matahari terhalang oleh bumi atau bulan. Lantas, apa perbedaan gerhana matahari dan gerhana bulan? Ini penjelasannya.
Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana matahari
merupakan peristiwa saat bulan berada di tengah antara matahari dan
bumi, membentuk posisi garis lurus antara matahari, bulan dan bumi.
Gerhana ini terjadi saat cahaya matahari berada di bayangan bulan,
sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan yang membuat bumi menjadi
gelap.
Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan
peristiwa ketika bulan, bumi dan matahari berada di dalam satu garis,
lebih tepatnya bumi berada di tengah antara matahari dan bulan. Gerhana
ini terjadi apabila bumi menghalangi cahaya matahari ke bulan.
Perbedaan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Meski
dalam hal ini fenomena nya sama, namun gerhana matahari dan bulan
memiliki perbedaan. Untuk itu simak penjelasan berikut ini mengenai
perbedaan Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari. Selain berbeda dalam
jenisnya, gerhana matahari dan gerhana bulan ini juga berbeda dalam
proses terjadi, waktu terjadi dan siklus terjadinya.
1. Proses Terjadi
Gerhana matahari terjadi ketika
bulan berada di tengah-tengah antara bumi dan matahari. Fenomena ini
terjadi karena bulan menghalangi cahaya matahari dari bumi. Saat gerhana
matahari terjadi membuat matahari menjadi gelap.
Sementara, gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di tengah-tengah antara bulan dan matahari. Fenomena ini terjadi akibatnya bulan tampak hilang kemudian muncul kembali setelah melewati bayangan bumi.
2. Waktu Terjadi
Gerhana bulan lebih sering
terjadi dibandingkan gerhana matahari. Gerhana bulan terjadi ketika
bulan penuh dan ketika bulan berlawanan dengan matahari. Saat fenomena
ini muncul, masyarakat bumi lebih mudah melihatnya dan tak membuat mata
sakit.
Sementara, fenomena gerhana matahari lebih jarang terjadi dan ketika muncul gerhana matahari ini hanya bisa dilihat dalam waktu lebih singkat.
3. Siklus Terjadi
Fenomena gerhana bulan dan
gerhana matahari menjadi fenomena alam yang terjadi dan bisa disaksikan
oleh masyarakat di bumi. Peristiwa ini terjadi dalam siklus yang
berbeda, mulai dari angka tahunan, belasan tahun, puluhan tahun, ribuan
hingga ratusan tahun sekali untuk terjadi.
Simaklah video pembelajaran di bawah ini :
MUATAN SBDP (KD.3.1 DAN 41)
MENYAJIKAN INFORMASI DALAM BENTUK REKLAME
Menyajikan informasi tentang gerhana dalam bentuk reklame. Reklame adalah cara untuk menyampaikan informasi dalam bentuk media cetak ataupun elektronik. Reklame dari media cetak antara lain poster dab brosur. Poster adalah berupa selembar kertas dengan ukuran besar yang berisi informasi disertai gambar yang menarik. Brosur dalah reklame berupa lembar kertas yang biasa dibagikan kepada masyarakat umum. Ukuran brosur lebih lecil daripada poster. Brosur berisi informasi yang hampir sama seperti poster.
Latihan soal:
kerjakan soal di buku BUPENA halaman 65!
0 Comments:
Posting Komentar