Sabtu, 08 November 2025

MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA

By elfida fida - November 08, 2025

 GURU KELAS IV.B: ELFIDA, S.Pd

MATERI AJAR KELAS IV. B UNTUK HARI SENIN TANGGAL 10 NOVEMBER 2025



 


Selamat pagi,,,,Tabik pun

Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha IV.B apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha. 

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Murid mampu mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

MATERI AJAR: POLA BILANGAN MEMBESAR DAN MENGECIL

Pengertian Pola Bilangan

Pola bilangan adalah susunan angka yang mengikuti suatu aturan tertentu.
Setiap bilangan dalam pola disebut suku.

Contoh:

  • 2, 4, 6, 8, 10 → setiap suku bertambah 2.

  • 10, 8, 6, 4, 2 → setiap suku berkurang 2.


3. Pola Bilangan Membesar (Naik)

Pola bilangan membesar adalah pola di mana setiap bilangan berikutnya lebih besar dari bilangan sebelumnya.

Contoh 1:
3, 6, 9, 12, 15, ...
👉 Aturannya: setiap bilangan bertambah 3.

Contoh 2:
1, 2, 4, 8, 16, ...
👉 Aturannya: setiap bilangan dikali 2.

Latihan:

  1. Tentukan 3 suku berikutnya dari pola 5, 10, 15, 20, ...

  2. Tentukan 3 suku berikutnya dari pola 2, 4, 8, 16, ...


4. Pola Bilangan Mengecil (Turun)

Pola bilangan mengecil adalah pola di mana setiap bilangan berikutnya lebih kecil dari bilangan sebelumnya.

Contoh 1:
20, 18, 16, 14, ...
👉 Aturannya: setiap bilangan berkurang 2.

Contoh 2:
100, 50, 25, 12,5, ...
👉 Aturannya: setiap bilangan dibagi 2.

Latihan:

  1. Tentukan 3 suku berikutnya dari pola 30, 25, 20, 15, ...

  2. Tentukan 3 suku berikutnya dari pola 64, 32, 16, 8, ...


5. Menentukan Aturan Pola

Untuk menemukan aturan pola bilangan:

  1. Perhatikan selisih atau rasio antara bilangan berurutan.

  2. Uji apakah setiap bilangan mengikuti aturan yang sama.

  3. Gunakan aturan itu untuk mencari suku berikutnya.

Contoh:
5, 10, 20, 40, 80
→ setiap bilangan dikali 2
→ Polanya: perkalian 2 (pola membesar).

Rangkuman

  • Pola bilangan adalah susunan angka dengan aturan tertentu.

  • Pola bilangan membesar: nilainya naik (misal: bertambah atau dikali).

  • Pola bilangan mengecil: nilainya turun (misal: berkurang atau dibagi).

  • Kita bisa menentukan suku berikutnya dengan mencari aturan perubahannya.


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TUJUAN PEMBELAJARAN

;Murid dapat Menjelaskan perbedaan makna denotatif, konotatif, dan kiasan.

MATERI AJAR: KALIMAT DENGAN MAKNA DENOTATIF, KONOTATIF, DAN KIASAN

🧩 A. Pengertian Makna Kata

Dalam Bahasa Indonesia, setiap kata memiliki makna atau arti.
Ada tiga jenis makna yang sering digunakan dalam kalimat, yaitu makna denotatifmakna konotatif, dan makna kiasan.


💡 1. Makna Denotatif

➡️ Pengertian:
Makna denotatif adalah makna sebenarnyasesuai kamus, dan tidak mengandung makna tambahan.
Makna ini digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan jelas.

➡️ Ciri-ciri:

  • Bersifat nyata dan objektif.

  • Tidak menimbulkan tafsir ganda.

  • Mudah dipahami secara langsung.

➡️ Contoh kata dan kalimat:

KataKalimat
KepalaAyah sedang menggaruk kepalanya karena gatal.
EmasIbu membeli cincin dari emas di toko perhiasan.
PanasAir di dalam panci itu terasa panas.

🌺 2. Makna Konotatif

➡️ Pengertian:
Makna konotatif adalah makna tambahan atau kiasan halus, sering digunakan untuk memberi kesan indah, sopan, atau perasaan tertentu.

➡️ Ciri-ciri:

  • Mengandung nilai rasa (positif atau negatif).

  • Tidak selalu sesuai makna sebenarnya.

  • Sering dipakai dalam sastra atau ungkapan sehari-hari.

➡️ Contoh kata dan kalimat:

KataKalimat Konotatif
KepalaIa adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab.
EmasWaktu adalah emas, jadi jangan disia-siakan.
PanasSuasana rapat itu menjadi panas karena perdebatan.

🎨 3. Makna Kiasan

➡️ Pengertian:
Makna kiasan adalah makna yang digunakan secara tidak langsung, biasanya untuk menggambarkan sesuatu dengan perumpamaan.
Makna ini sering muncul dalam puisi, pantun, atau peribahasa.

➡️ Ciri-ciri:

  • Tidak bermakna sebenarnya.

  • Mengandung perbandingan atau perumpamaan.

  • Sering memakai kata kias seperti: bagai, seperti, laksana, ibarat.

➡️ Contoh kata dan kalimat:

KataKalimat Kiasan
BatuHatinya sekeras batu, sulit menerima nasihat.
BungaSinta adalah bunga desa yang disukai banyak orang.
ApiJangan memanaskan api dalam persahabatan.

✏️ B. Latihan Membuat Kalimat

Gunakan kata berikut untuk membuat kalimat denotatif, konotatif, dan kiasan:

  1. Mata

  2. Hati

  3. Tangan

  4. Api

  5. Bunga

Contoh:

Jenis MaknaKata: MataKalimat
DenotatifMataRina memiliki mata yang indah.
KonotatifMataPolisi itu memasang mata-mata untuk mencari penjahat.
KiasanMataMatahari pagi muncul dengan sinar keemasan.

MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN:

- Buku MAPEL MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA KELAS IV

- LCD

- VIDEO PEMBELAJARAN

- GAMBAR-GAMBAR

*METODE PEMBELAJARAN:

- Ceramah, tanya jawab, Discovery Learning

R  REFLEKSI/KESIMPULAN:


0 Comments:

Posting Komentar

MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA

  GURU KELAS IV.B: ELFIDA, S.Pd MATERI AJAR KELAS IV. B UNTUK HARI SENIN TANGGAL 10 NOVEMBER 2025   Selamat pagi,,,,Tabik pun Assalamualaiku...

 

Elfida Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea