Senin, 24 Februari 2025

KEGIATAN WISUDA TAHFIDZ DAN TEMA 9 SUBTEMA 2 PB 3 DAN 4

By elfida fida - Februari 24, 2025 0 Comments

 GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd

MATERI AJAR KELAS VI. A UNTUK HARI SELASA TANGGAL 25 FEBRUARI 2025


 


Selamat pagi,,,,Tabik pun

Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha VI. A, apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.

Pada hari ini  Peserta didik melaksanakan kegiatan Wisuda Tahfidz di Gedung Malahayati.

A.     TUJUAN PEMBELAJARAN

1.      Dengan membuat poster, Peserta didik mampu menganalisis dan menjelaskan perubahan budaya akibat modernisasi.

     2.       Dengan melengkapi diagram, Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita fiksi

TEMA 9                             : MENJELAJAH ANGKASA LUAR

SUBTEMA 2                    :  BENDA ANGKASA LUAR DAN RAHASIANYA

       PEMBELAJARAN           : 3 DAN 4

  MUATAN IPS (3.2 DAN 4.2)

TEMA 9                             : MENJELAJAH ANGKASA LUAR

SUBTEMA 3                    : KETERATURAN YANG MENAKJUBKAN

       PEMBELAJARAN           : 1 DAN 2

KEHIDUPAN MASYARAKAT AKIBAT MODERNISASI

Modernisasi tidak hanya memberi efek postif bagi kehidupan manusia, tetapi juga memberi efek negative yang menimbulan masalah – masalah sosial seperti kesenjangan sosial ekonomi, pencemaran lingkungan, kriminalitas, konsumerisma, dan kenakalan remaja. Masalah sosialnya seperti ini merupakan tantangan dan kendala dalam proses modernisasi dan harus dihadapi oleh setiap orang. Untuk itu perlu penanaman nilai – nilai budaya yang menilai hasil karya manusia, berdisiplin tinggi, hemat, rajin, menghargai waktu dan berhasrat ingin tahu tentang lingkungan serta kekuatan alam. Karena nilai – nilai budaya tersebut sesuai dengan ciri – ciri manusia modern. Peranan pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan dalam proses modernisasi. Kecanggihan dalam bidang teknologi dapat mengubah pola hidup masyarakat. Makin tinggi tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki masyarakat, makin modernlah kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Modernisasi mencakup perubahan mental perilaku, pengetahuan, seturuktur keterampilan masyarakat sesuai dengan tuntutan kehidupan masa kini. Sebagai anggota masyarakat kita arus mampu menekan resiko semaksimal mungkin dampak negative dari proses modernisasi. Agar nanti terlahir manusia – manusia yang tidak hanya cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas juga mempunyai watak dan ahlak yang baik yang selalu beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.
 
Dampak Positif
1. Memperkuat Integrasi dalam Masyarakat
Pemikiran masyarakat akan semakin terbuka akibat proses modernisasi. Masyarakat juga semakin mudah berkomunikasi dengan individu lainnya. Sehingga, integrasi di masyarakat semakin kokoh.
2. Memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Fenomena modernisasi memicu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, manusia dapat menghemat waktu dan juga tenaga.
3. Meningkatkan Kesadaran Politik dan Demokrasi
Proses modernisasi mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi, baik dari media cetak atau elektronik. Ini membuat masyarakat semakin kritis dalam menanggapi politik dan demokrasi. Sebab, pengetahuan tentang kedua hal tersebut mudah didapatkan.
 
Dampak Negatif
1. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Kesenjangan sosial dan ekonomi dapat muncul akibat fenomena modernisasi. Salah satu contohnya adalah kemunculan kelompok sosial seperti pedagang kaki lima, pengangguran, dan lainnya.
2. Pencemaran Lingkungan
Modernisasi biasanya ditandai dengan pembangunan sejumlah industri di berbagai bidang. Namun, industri ini dapat memicu permasalahan baru dalam lingkungan seperti pencemaran sungai akibat limbah industri.
3. Kriminalitas
Modernisasi yang terjadi dapat meningkatkan kriminalitas di masyarakat. Kriminalitas sendiri adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan agama. Tindakan ini bisa menimbulkan kerugian pada pihak lain, mulai dari kehilangan harta benda bahkan nyawa.
 
MUATAN BAHASA INDONESIA (KD.3.9 DAN 4.9)
 
CERITA FIKSI SESUAI PENGALAMAN PRIBADI

Langkah-langkah selanjutnya ketika ingin membuat cerita fiksi berdasarkan pengalaman pribadi, yaitu. 

1. Menuliskan judul pengalaman pribadi 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menulis judul untuk cerita fiksi berdasarkan pengalaman pribadi.

Dengan begitu, kita mengetahui pengalaman mana yang ingin dikembangkan menjadi cerita. 

2. Menulis masalah utama 

Agar lebih menarik, cerita fiksi lebih baik ada konflik yang harus dihadapi oleh tokoh utama.

Bagaimana awalnya tokoh utama mendapatkan konfliknya, konflik memuncak, dan penyelesaian konflik yang dilakukan oleh tokoh utama. 

3. Mengurangi alur cerita 

Agar lebih mudah dipahami, buatlah alur cerita fiksi dari pengalaman pribadi dengan cara mengurai alur cerita.

Bagilah pengalaman pribadi menjadi awal cerita, pertengahan, dan akhir cerita. Sehingga, kejadiannya berurutan dan kita bisa mengembangkan cerita lebih baik. 

4. Mengembangkan plot cerita menjadi utuh 

Setelah sudah mengetahui ingin menceritakan pengalaman yang mana dan membuat alur awal, tengah, dan akhir.

Selanjutnya adalah mengembangkan plot cerita menjadi suatu cerita yang utuh.

Oleh karena itu, kembangkan toko dan penokohan, latar tempat, pesan moral, dan lain-lain.

Sehingga menjadi lebih menarik dan pembaca tertarik akan cerita fiksi berdasarkan pengalaman pribadi yang dibuat.

*MEDIA/SUMBER PEBELAJARAN:

- BUPENA

- LCD

- GAMBAR-GAMBAR


*METODE PEMBELAJARAN:

- Ceramah, tanya jawab, pengamatan

REFLEKSI/KESIMPULAN:

Kamis, 20 Februari 2025

TEMA 9 SUBTEMA 1 PB 5 DAN 6

By elfida fida - Februari 20, 2025 0 Comments

 GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd

MATERI AJAR KELAS VI. A UNTUK HARI JUMAT TANGGAL 21 MARET 2025



 


Selamat pagi,,,,Tabik pun

Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha VI. A, apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.

A.     TUJUAN PEMBELAJARAN

1.   Dengan membaca bacaan Peserta didik dapat mengurutkan planet berdasarkan kategori yang berbeda-beda dengan teliti.

2.   Dengan menggunakan berbagai sumber bacaan, Peserta didik dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan antara planet dalam dan planet luar dengan saksama.

3.   Melalui bacaan, Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kreativitas.

4.   Melalui cerita fiksi, Peserta didik dapat menjelaskan watak tokoh dalam cerita, meringkas dan mengembangkan cerita dengan penuh kreativitas.

5.   Dengan menggunakan alat musik sederhana, Peserta didik dapat memainkan beberapa jenis akor dengan baik dan benar.

 

TEMA 9                             : MENJELAJAH ANGKASA LUAR

SUBTEMA 1                   : KETERATURAN YANG MENAKJUBKAN

       PEMBELAJARAN           : 5 DAN 6

MUATAN IPA (KD.3.7 DAN 4.7) 

PERSAMAAN PLANET DALAM DAN PLANET LUAR

Pengertian Planet Dalam dan Planet Luar

Pada sistem tata surya kita, ada delapan buah planet yang mengelilingi atau mengorbit Matahari.

Planet-planet ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu planet dalam dan planet luar.

Planet dalam adalah planet yang orbitnya ada di bagian dalam antara Matahari dan sabuk asteroid. Planet yang termasuk dalam kategori ini adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Sedangkan planet luar merupakan planet yang letaknya ada di bagian luar setelah sabuk asteroid. Daftar planet yang termasuk sebagai planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Pengelompokan planet menjadi dua jenis yang berbeda ini juga memengaruhi jaraknya dari Matahari.

Kelompok planet dalam posisinya lebih dekat dengan Matahari, dibandingkan dengan planet yang termasuk dalam kelompok planet luar.

Persamaan dan Perbedaan Antara Planet Dalam dengan Planet Luar

Meski delapan planet dalam tata surya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar, keduanya memiliki perbedaan dan persamaan.

Berikut ini perbedaan dan persamaan planet dalam dengan planet luar.

1. Persamaan Planet Dalam dengan Planet Luar

- Delapan planet yang dibagi menjadi planet dalam dan planet luar melakukan proses revolusi, atau perputarann mengelilingi Matahari.

- Planet dalam dan planet luar juga mengalami proses rotasi atau bergerak pada porosnya.

- Delapan planet yang dikategorikan sebagai planet dalam dan planet luar juga tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri karena tidak adanya reaksi fusi yang menghasilkan energi cahaya.

2. Perbedaan Planet Dalam dengan Planet Luar

- Planet dalam berada di antara Matahari dengan sabuk asteroid, sedangkan planet luar letaknya ada di luar sabuk asteroid.

- Ukuran planet dalam lebih kecil dibanding kan dengan planet luar yang lebih besar ukurannya.

- Planet-planet yang termasuk sebagai kategori planet dalam tersusun dari batuan dan mineral, sedangkan planet yang digolongkan sebagai planet luar adalah planet yang tersusun dari gas hidrogen dan helium.

Simaklah video pembelajaran di bawah ini dengan seksama :




MUATAN PPKN (KD.3.4 DAN 4.4)

PENTINGNYA PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DENGAN PENUH KREATIVITAS 

Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Jawabannya tentu agar bangsa Indonesia terhindar dari konflik dan dapat hidup berdampingan.

Melansir dari laman Kemdikbud, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu bentuk negara yang luas dan memiliki beragam adat, suku, keyakinan, serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Baca artikel detikedu, "Mengapa Persatuan dan Kesatuan Sangat Penting bagi Bangsa Indonesia?" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5702459/mengapa-persatuan-dan-kesatuan-sangat-penting-bagi-bangsa-indonesia.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 ndonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keragamannya. Mulai dari suku, agama, dan budaya.

Agar keragaman itu tidak menimbulkan perpecahan, maka diperlukan sikap persatuan dan kesatuan.

Persatuan adalah bersatunya berbagai macam corak menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Kesatuan adalah sifat tunggal atau keutuhan. Kesatuan bisa dimaknai sebagai gabungan suku bangsa.

Baik persatuan maupun kesatuan ini berasal dari kata 'satu' yang berarti utuh atau tidak terpecah.

Bahkan, di dasar negara Indonesia yakni Pancasila ada sila ketiga yang berbunyi, 'Persatuan Indonesia', lo.

Manfaat Persatuan dan Kesatuan

Di halaman 36, ada soal: apa sajakah manfaat persatuan dan kesatuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia?

Kali ini Bobo akan mencoba berikan alternatif jawaban dari pertanyaan tersebut. Simak informasinya, yuk!

1. Mempermudah Mencapai Tujuan

Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Jika seluruh masyarakat memiliki sikap persatuan dan kesatuan, maka tujuan bisa mudah tercapai.

Tujuan nasional meliputi memajukan kesejahteraan, mencerdaskan, dan melaksanakan ketertiban dunia.

Tak hanya itu, negara juga memiliki tujuan untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan negara lain.

Persatuan dan kesatuan diharapkan dapat menjunjung tinggi kehormatan tanah air di mata internasional.

2. Mengatasi Perbedaan dan Keragaman

Di setiap masyarakat terdapat banyak perbedaan. Mulai dari perbedaan latar belakang, suku, ras, dan agama.

Dengan persatuan dan kesatuan, maka kita bisa mengatasi perbedaan dengan lebih mudah, lo.

Ketika kita menanamkan sikap persatuan dan kesatuan, maka kita bisa menghindari konflik karena perbedaan.

Contoh perilaku agar manfaat persatuan dalam kehidupan berbangsa bisa dirasakan, antara lain:

  • Toleransi dalam hal beribadah
  • Tidak menjelekkan suku atau budaya lain
  • Ikut serta dalam gotong royong

3. Menjaga Keutuhan dan Keamanan Wilayah

Dengan persatuan dan kesatuan, maka masyarakat di lingkungan sekitar tidak mudah terpecah belah.

Keutuhan dan keamanan wilayah tetap tercapai karena masyarakat tetap solid, rukun, dan saling toleransi.

Misalnya lewat program ronda. Kegiatan ini tidak akan terlaksana jika tidak ada persatuan dan kesatuan.

Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan harus dipupuk agar masyarakat bisa merasa aman. 

Saat ada persatuan dan kesatuan, tanpa sadar kita akan menjaga satu sama lain sehingga tak ada perpecahan.

4. Bisa Menghadapi Ancaman Eksternal

Persatuan dan kesatuan bisa bermanfaat untuk menghadapi segala ancaman dan gangguan pada negara.

Misalnya, ketika muncul ancaman eksternal, seperti bencana alam atau serangan dari negara lain.

Dengan begitu, rakyat Indonesia akan bersinergi, bersatu, dan menghadapi masalah itu bersama.

Perilaku ini sebenarnya sudah dicontohkan oleh para pahlawan yang bersatu melawan penjajah hingga merdeka.

5. Lancarnya Pembangunan Negara

Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia terus melakukan pembangunan untuk jadi negara maju.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pendidikan, kesehatan, energi, dan lainnya.

 MUATAN BAHASA INDONESIA (KD. 3.9 DAN 4.9)

Penokohan dalam sebuah cerita berperan penting dalam menciptakan kemistri dan kecocokan. Dengan penokohan yang tepat, pembaca akan tertarik untuk melanjutkan sebuah cerita hingga ke akhir bagian.MENCERITAKANWATAK TOKOH DALAM  CERITA 

Watak tokoh yang baik disebut protagonis, sedangkan yang jahat disebut antagonis. Bagaimana ciri-ciri dan contoh sikapnya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Penokohan dan Unsur Lain dalam Cerita

Watak tokoh adalah sifat yang diciptakan oleh pengarang kepada tokoh dalam cerita. Secara umum, watak tokoh dibagi menjadi dua yakni protagonis dan antagonis.
Mengutip buku 100% Bahas Tuntas US SD/MI 2016: Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA, watak protagonis umumnya bersikap baik hati, ramah, dan sopan santun. Sedangkan watak antagonis cenderung bersikap licik, sombong, dan pelit.

Watak tokoh dalam sebuah cerita dapat diidentifikasi dengan mudah melalui cara bertindak, jalan pikiran, percakapan yang dilakukan, ciri fisik, kepribadian, reaksi tokoh lain, serta narasi yang diceritakan oleh penulis.

Penokohan dibuat menyeluruh dengan fungsi sebagai pendukung utama jalannya sebuah cerita. Selain penokohan, ada pula unsur penting lain yang terkandung di dalamnya, yakni sebagai berikut:
1. Tema
Tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau dibuatnya sebuah cerita. Tema ini nantinya akan memengaruhi alur cerita secara keseluruhan.
2. Plot atau Alur
Plot merupakan jalinan cerita dari awal hingga akhir cerita. Umumnya, plot memuat permasalahan, konflik, klimaks, dan akhir dari permasalahan yang ada.
Dijelaskan oleh Ellizabeth Lutters dalam buku Kunci Sukses Menulis Skenario, alur cerita dibagi menjadi dua yakni plot lurus dan plot bercabang. Keduanya memiliki karakteristik sendiri yang bertumpu pada keterangan waktu dan tempat sebuah kejadian.
3. Setting atau Latar

Setting merupakan latar terjadinya cerita. Setting meliputi setting waktu, setting tempat, dan setting ruang
 
4. Amanat
Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang lewat cerita yang diciptakan. Amanat sebuah cerita dapat diketahui setelah pembaca mengapresiasi cerita tersebut.
5. Sudut Pandang
 
Sudut pandang adalah ciri khas yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita. Sudat pandang terdiri dari orang pertama, kedua, dan ketiga. 
 
6. Gaya Bahasa
 
Penggunaan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para pembacanya. Gaya bahasa juga digunakan untuk menciptakan suatu nada, suasana persuasif, serta dialog supaya mampu memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh.
Gaya bahasa disebut juga dengan majas. Banyak sekali macam-macamnya seperti majas alegori, hiperbola, personifikasi, dan lain sebagainya.
 

 MUATAN SBDP (KD.3.2 DAN 4.2)

AKOR PADA LAGU

Akor adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akor bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Akor ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akor adalah gitar Akor bisa dimainkan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada alunan musiknya. Akor terdiri dari dua jenis yakni akor mayor dan minor. Keduanya memiliki peran cukup penting dalam alunan lagu.(akustik dan listrik), organ, electone. 

Akor bisa dimainkan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada alunan musiknya. Akor terdiri dari dua jenis yakni akor mayor dan minor. Keduanya memiliki peran cukup penting dalam alunanAkor mayor adalah beberapa nada diatonis mayor yang dibunylkan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis mayor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1-1/2-1-1-1/2. Contoh akor mayor yang sering digunakan ialah akor C = C – E – G.lagu. 

Sedangkan akor minor adalah beberapa nada diatonis minor yang dibunyikan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis minor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1/2-1-1-1/2-1-1. Contoh akor minor yang sering digunakan ialah Cm= C – Es – G.
Selain akor mayor dan minor, ada juga jenis akor lain yang biasa digunakan dalam permainan musik, di antaranya Aakor septim, diminished, dan augmented. Akor jenis ini hanya digunakan untuk memperindah ataupun mengubah kualitas lagu saja.
Akor memiliki fungsi tertentu yaitu sebagai berikut:
  • Memberikan irama atau ritem pada sebuah lagu.
  • Penentu notasi dan perpindahan nada lagu.
  • Pemberi nada lagu.
  • Dasar penciptaan notasi, nada, dan melodi pada lagu.

Tingkatan Akor

Ada tujuh tingkatan nada akor pada alunan musik. Mengutip buku Rahasia Jago Gitar Secara Otodidak Tanpa Guru oleh M Zainal Fahri, berikut uraiannya:
  • Akor tingkat I yaitu c’ – e’ – g’ yang disebut dengan tonika yang diberi nama C Mayor.
  • Akor tingkat II yaitu d’ – f’ – a’ yang disebut dengan Super Tonika dan diberi nama sebagai D Minor.
  • Akor tingkat III yaitu e’ – g’ – b’ disebut dengan Median serta di beri nama E Minor.
  • Akor tingkat IV yaitu f’ – a’ – c” disebut dengan Sub Dominan dan diberi nama F Mayor.
  • Akor tingkat V yaitu g’ – b’ – d” yang disebut Dominan dan diberi nama G Mayor.
  • Akor tingkat VI yaitu a’ – c’ – e” yang disebut Sub Media dan diberi nama dengan A Minor.
  • Akor tingkat VII yaitu b’ – d’ – f” disebut dengan Introduktor atau leading not yang diberi nama Bdim.
 *MEDIA/SUMBER PEBELAJARAN:

- BUPENA

- LCD

- GAMBAR-GAMBAR


*METODE PEMBELAJARAN:

- Ceramah, tanya jawab, pengamatan

REFLEKSI/KESIMPULAN:

Rabu, 19 Februari 2025

TEMA 9 SUBTEMA 1 PB 3 DAN 4

By elfida fida - Februari 19, 2025 0 Comments

 GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd

MATERI AJAR KELAS VI. A UNTUK HARI KAMIS TANGGAL 20 FEBRUARI 2025



 


Selamat pagi,,,,Tabik pun

Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha VI. A, apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.

A.     TUJUAN PEMBELAJARAN

1.   Dengan mendiskusikan alat penemuan zaman dahulu dan sekarang, Peserta didik dapat melihat persamaan dan perbedaan cara hidup masyarakat dengan saksama.

2.   Melalui bacaan, Peserta didik dapat mendiskusikan ciri-ciri masyarakat modern dengan saksama.

3.  Dengan membaca cerita fiksi, Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan tokoh, menggambar tokoh utama, dan tokoh tambahan serta membuat ringkasan cerita dengan baik.

TEMA 9                             : MENJELAJAH ANGKASA LUAR

SUBTEMA 1                    : KETERATURAN YANG MENAKJUBKAN

       PEMBELAJARAN           : 3 DAN 4

MUATAN IPS (KD. 3.2 DAN 4.2)

MENGIDENTIFIKASI CIRI-CIRI MASYARAKAT MODERN

 

Secara umum, jenis masyarakat dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Masyarakat tradisional sendiri merupakan masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan atau adat istiadat. Sedangkan, masyarakat modern adalah masyarakat yang sudah tidak terikat dengan adat istiadat.

Masyarakat modern juga sering diartikan sebagai masyarakat yang sudah mengalami perubahan dari tradisional menjadi lebih maju di segala bidang. Jenis masyarakat ini memiliki ciri-ciri serta karakter yang sangat berbeda dengan masyarakat tradisional. Berikut ciri-ciri masyarakat modern dan penjelasannya sebagai berikut:

Individualisme

Salah satu ciri-ciri masyarakat modern adalah bersikap individualisme. Artinya, setiap individu bebas melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan orang lain. Maka dari itu, biasanya masyarakat modern lebih bisa leluasa dalam mengembangkan apa yang menjadi keinginannya.

Sikap individualis ini juga berlaku dalam proses komunikasi atau interaksi sosial di ruang lingkup masyarakat. Sederhananya, mereka tidak terikat dalam kelompok manapun.

Bersikap Terbuka

Masyarakat modern lebih terbuka dengan penemuan-penemuan baru. Biasanya, masyarakat modern akan menyambut penemuan-penemuan baru dengan sangat terbuka, baik di bidang teknologi, budaya, maupun pendidikan. Selain itu, masyarakat modern juga akan menerima nilai-nilai baru yang lebih rasional guna membawa kemajuan.

Gaya Hidup Mewah

Ciri-ciri masyarakat modern selanjutnya, yaitu memiliki gaya hidup yang mewah. Dalam masyarakat modern, gaya hidup mewah sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Adapun gaya hidup mewah ini, mulai dari pola makan, kendaraan, perabotan rumah, dan lain sebagainya.

Mobilitas Tinggi

Mobilitas yang tinggi menjadi salah satu ciri-ciri masyarakat modern. Ya, tingkat pendidikan yang tinggi serta adanya industrialisasi akan mendorong mobilitas masyarakatnya lebih tinggi. Maka dari itu, wajar jika masyarakat modern berganti profesi atau berpindah tempat tinggal dalam rentang waktu singkat.

Adanya Status Sosial

Status sosial adalah lokasi atau posisi seseorang dalam sistem sosial yang hierarkis, yang sekaligus menentukan peran sosial seseorang. Posisi ini dalam strata sosial berbeda-beda, tergantung pada hak dan kewajiban. Dalam masyarakat modern, juga terdapat status sosial, yaitu tingkat ekonomi dan gaya hidup.

Dampak baik dari adanya status sosial adalah masyarakat terpacu untuk bekerja lebih keras demi mendapat pengakuan status sosial yang diinginkan. Namun, dampak buruk dari adanya status sosial ini membuat individu melakukan berbagai cara agar bisa mencapai apa yang mereka inginkan.  

MUATAN BAHASA INDONESIA (KD.3.9 DAN 4.9)

MENGGAMBARKAN ISI CERITA BERDASARKAN PERCAKAPAN TOKOH

Cara pemyusunan percakapan tokoh utama dan tokoh tambahan menjadi teks percakapan yg menggambarkan isi cerita berikut langkah pengerjaannya:

A. berilah pada teks yang menunjukkan tokoh utama
B. lingkarilah bagian pada teks yang menunjukkan tokoh tambahan
C. tulislah tokoh utama dan percakapan yang diucapkan
D.tulislah tokoh tambahan dan percakapan yang diucapkan

*MEDIA/SUMBER PEBELAJARAN:

- BUPENA

- LCD

- GAMBAR-GAMBAR


*METODE PEMBELAJARAN:

- Ceramah, tanya jawab, pengamatan

REFLEKSI/KESIMPULAN:

Berdasarkan kegiatan pembelajaran hari ini yaitu tentang tema 9 subtema 1 yaitu tentang IPS dan bahasa Indonesia gimana hari ini pada peserta didik mempelajari tentang ciri-ciri masyarakat modern kemudian setelah dijelaskan tentang materi tersebut para peserta didik sudah mampu untuk memahaminya dengan baik untuk mengetahui seberapa kemampuan peserta didik Guru memberikan tugas latihan terbaik materi yang telah diajarkan dan hasil yang dicapai rata-rata Barat atau titik mendapatkan nilai yang terbaik.

KEGIATAN WISUDA TAHFIDZ DAN TEMA 9 SUBTEMA 2 PB 3 DAN 4

  GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd MATERI AJAR KELAS VI. A UNTUK HARI SELASA TANGGAL 25 FEBRUARI 2025   Selamat pagi,,,,Tabik pun Assalamualai...

 

Elfida Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea