Materi Pelajaran Untuk Hari Rabu Tanggal 28 Agustus 2019.
Materi Ajar Bahasa Indonesia Tentang Peta Pikiran dan Kata Baku
Peta pikiran adalah sebuah teknik mengelompokkan informasi penting yang terdapat dalam sebuah bacaan.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan peta pikiran dari sebuah bacaan. Namun, karena soal tidak menyajikan teks bacaan yang dirujuk, maka berikut kakak akan menyajikan jenis informasi yang tercantum dalam peta pikiran.
Peta pikiran
Apa -> menyajikan informasi perihal identitas peristiwa
Siapa -> menyajikan informasi perihal tokoh yang terlibat
Kapan -> menyajikan informasi perihal waktu terjadinya peristiwa
Dimana -> menyajikan informasi perihal tempat terjadinya peristiwa
Kenapa -> menyajikan informasi perihal latar belakang terjadinya peristiwa
Bagaimana -> menyajikan informasi perihal proses terjadinya peristiwa
Pengertian Kata Baku
Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah di tentukan, Atau kata baku adalah kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering dipakai pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam sebuah pengungkapan kata-kata.
Kata-kata baku yakni kata yang dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku bila kata yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidak bakuan suatu kata bukan hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari.
Ciri-Ciri Kata Baku
- Kata baku tidak di pengaruhi bahasa daerah
- Kata baku idak di pengaruhi bahasa asing
- Pada pemakaian imbuhan secara eksplisit
- Buka adalah bahasa percakapan
- Gunakan yang sesuai dengan konteks kalimat
- Tidak terkontaminasi atau tidak rancu
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme
- Tidak mengandung hiperkorek
Contoh Kata Baku
Misalnya seperti: objek, pasif, praktik, efektif, karena, foto, biosfer, bus, aktif, november,apotek, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-sebagainya.
Pada hari senin saya melaksanakan upacara bendera.
MATERI AJAR PPKN TENTANG PENTINGNYA PERSATUAN DAN KESATUAN DEMI KESEJAHTERAAN.
Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dpertahankan setelah masa kemerdekaan karena memiliki arti penting untuk :
1. Mempertahankan kesatuan wilayah-wilayah di Indonesia;
2. Menciptakan kehidupan masyarakat yang damai;
3. Meraih kesejahteraan bersama
Jawaban Panjang:
Persatuan dan Kesatuan Bangsa merupakan tanda atau simbol semangat keutuhan masyarakat dalam suatu negara untuk tidak tercerai berai akibat adanya perbedaan maupun adanya gangguan dari luar negara. Semangat persatuan dan kesatuan yang ada pada diri masyarakat kita pada jaman penjajahan di Indonesia dahulu belum cukup tertanam dengan baik sehingga banyak pergolakan rakyat Indonesia yang terjadi di berbagai wilayah mengalami kekalahan. Sebagai contoh yaitu perang Padri yang mulanya terjadi antara kaum Adat dan kaum Padri, yang mana mereka adalah sesama rakyat Minang, dan pada akhirnya keterlibatan Belanda yang memanfaatkan keadaan tersebut mampu meruntuhkan kekuasaan kerajaan Pagaruyung di Sumatra Barat.
Terpecah belahnya kesatuan bangsa tersebut tentu tidak ingin diulangi lagi oleh bangsa Indonesia terutama saat setelah meraih kemerdekaan. Oleh karena terdapat prinsip-prinsip yang mendasari makna persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini, diantaranya yaitu:
a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika, yaitu memahami dan saling toleransi bahwa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, agama, bahasa, dan adat.
b. Prinsip Nasionalisme yaitu rasa cinta tnaah air, memiliki dan peduli pada keadaan bangsa sendiri yang diwujudkan dalam aksi-aksi nyata.
c. Prinsip Wawasan Nusantara yaitu dengan menempatkan kedudukan masyarakat Indonesia dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan.
d. Prinsip Perwujudan Cita-Cita Reformasi. yaitu dengan melanjutkan pembangunan di Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur.
Prinsip-prinsip tersebut masih sangat penting untuk dipertahankan hingga masa setelah kemerdekaan karena bermanfaat untuk :
1. Mempertahankan kesatuan wilayah-wilayah di Indonesia; Dengan menerapkan prinsi Wawasan Nusantara, maka seluruh wilayah di Indonesia tidak akan dikuasai oleh bangsa asing.
2. Menciptakan kehidupan masyarakat yang damai; Kedamaian kehidupan bernegara dapat mencakup kedamaian dari dalam maupun dari luar. Yang mana kedamaian dari dalam dapat tercipta dengan saling bertoleransi dengan perbedaan yang ada dalam masyarakat (prinsip Bhineka Tunggal Ika). Sedangkan kedamaian dari luar dapat dicapai dengan menerapkan prinsip Nasionalisme ketika berada di luar negara, yaitu dengan menjaga nama baik bangsa serta menjaga sikap dan tingkah laku serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.
3. Meraih kesejahteraan bersama Dengan menerapkan prinsip perwujudan cita- cita reformasi, bersamaan dengan prinsip nasionalisme, maka warga negara Indonesia akan bersama-sama berjuang membangun bangsa demi kesejahteraan bersama
MATERI AJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG CAMPURAN DALAM BENTUK SOAL CERITA
Soal Cerita 1:
Santi membeli selusin gelas dengan harga Rp17.000,00 per gelas. Kemudian ia membeli 19 gelas lagi dengan harga Rp34.000,00 per gelas. Berapakah uang yang harus dibayarkan untuk gelas-gelas tersebut?
Penyelesaian:
Satu lusin gelas = 12 gelas
Uang yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut.
⇒ 12 × 17.000 + 19 × 34.000
⇒ 12 × 17.000 + 19 × 2 × 17.000
⇒ 17.000 × (12 + 19 × 2)
⇒ 17.000 × (12 + 38)
⇒ 17.000 × 50
⇒ 850.000
Dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar Santi adalah Rp850.000.
Soal Cerita 2:
Enam orang guru memenangkan lomba karya ilmiah. Jumlah hadiah yang mereka terima adalah Rp45.000.000,00. Masing-masing akan mendapat bagian yang sama setelah dikurangi pajak sebesar 15%. Berapakah besar bagian masing-masing guru?
Penyelesaian:
Sebelum dibagi sama besar, uang tersebut harus dikurangi sebesar 15% atau 15/100 × 45.000.000 = 6.750.000 sehingga uang yang akan dibagi adalah 45.000.000 – 6.750.000 = 38.250.000. Bagian masing-masing adalah Rp38.250.000,00 ÷ 6 = Rp6.375.000,00. Dengan demikian, urutan operasi penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut.
⇒ (45.000.000 – (15/100 × 45.000.000)) ÷ 6
⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6
⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6
⇒ 38.250.000 ÷ 6
⇒ 6.375.000
Soal Cerita 3:
Ali membeli 36 bola dengan harga Rp21.000,00 per buah dan bola yang lain sebanyak 32 buah dengan harga masing-masing Rp42.000,00 per buah. Berapakah uang yang harus dibayar Ali untuk bola-bola tersebut?
Penyelesaian:
Harga 36 bola = 21.000 × 36 = 756.000
Harga 32 bola = 42.000 × 32 = 1.344.000
Total uang yang harus dibayarkan:
⇒ 756.000 + 1.344.000
⇒ 2.100.000
Dengan demikian, uang yang harus dibayar Ali adalah Rp2.100.000,00.
Soal Cerita 4:
Diketahui aturan dari tes masuk ke suatu SMP adalah jawaban benar diberi nilai 4, jawaban yang salah diberi nilai −2, dan tidak menjawab diberi nilai 0. Jumlah seluruh soal adalah 50.
a. Berapakah nilai tertinggi yang dapat diperoleh?
b. Berapakah nilai terendah yang dapat diperoleh?
c. Berapakah jumlah soal-soal yang dijawab benar jika diketahui nilai yang diperoleh 40 dan sepuluh soal tidak dijawab.
Penyelesaian:
a. Nilai tertinggi
Nilai tertinggi diperoleh jika 50 soal dapat dijawab dengan benar, sehingga nilai yang didapat adalah sebagai berikut.
⇒ 50 × skor jawaban benar
⇒ 50 × 4
⇒ 200
b. Nilai terendah
Nilai terendah diperoleh jika jawaban dari 50 soal adalah salah semua, sehingga nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut.
⇒ 50 × skor jawaban salah
⇒ 50 × (−2)
⇒ −100
c. Jumlah soal yang terjawab benar
Jumlah soal = 50
Soal tidak terjawab = 10
Sisa soal = 50 – 10 = 40
Dari sisa 40 soal diperoleh skor 40, jadi ada soal yang terjawab benar dan salah. Misalkan jumlah soal yang terjawab benar sebanyak b dan jumlah soal yang terjawab salah sebanyak s. Dengan demikian:
Jumlah soal benar + jumlah soal salah = sisa soal
⇒ b + s = 40
⇒ s = 40 – b ………. Pers. (1)
Nilai jawaban benar + nilai jawaban salah = total nilai yang diperoleh
⇒ (b × 4) + (s × (−2)) = 40
⇒ 4b + (−2s) = 40
⇒ 4b − 2s = 40 ………. Pers. (2)
Subtitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2)
⇒ 4b − 2s = 40
⇒ 4b − 2(40 – b) = 40
⇒ 4b – 80 + 2b = 40
⇒ 6b – 80 = 40
⇒ 6b = 40 + 80
⇒ 6b = 120
⇒ b = 120/6
⇒ b = 20
Dengan demikian, jumlah soal yang dijawab benar sebanyak 20 soal.
Soal Cerita 5:
Pada percobaan fisika, seorang siswa melakukan pengukuran suhu pada sebongkah es. Suhu es tersebut mula-mula –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Berapakah kenaikan suhu es tersebut hingga menjadi air?
Penyelesaian:
Suhu es mula-mula adalah –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Artinya, suhu es mengalami kenaikan, yaitu selisih suhu terakhir dengan suhu mula-mula. Misalkan kenaikan suhu es tersebut = t, maka kondisi ini dapat dituliskan sebagai t = 3 – (–5) = 8. Jadi, suhu es naik 8oC hingga berubah menjadi air.