GURU KELAS VI.A : ELFIDA, S.Pd
MATERI AJAR KELAS IV.B UNTUK HARI SELASA TANGGAL 05 AGUSTUS 2025
Selamat pagi,,,,Tabik pun
Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha IV.B apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.
MAPEL MATEMMATIKA
ELEMEN: BILANGAN
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Murid mampu membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan dengan tepat.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN:
Murid dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah sampai 10.000 dengan tepat.
Membandingkan Bilangan Cacah
Untuk membandingkan dua bilangan cacah, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Hitung Banyaknya Angka
Bilangan dengan lebih banyak angka pasti lebih besar.
Contoh: 1.234 (4 angka) vs 987 (3 angka)
Maka, 1.234 lebih besar dari 987 ()
Langkah 2: Bandingkan Angka dari Nilai Tempat Terbesar (jika jumlah angka sama)
Jika kedua bilangan memiliki jumlah angka yang sama, mulailah membandingkan angka dari posisi nilai tempat terbesar (paling kiri).
Terus bandingkan hingga menemukan angka yang berbeda.
Contoh 1: Bandingkan 3.456 dan 3.289
Kedua bilangan memiliki 4 angka.
Bandingkan angka ribuan: 3 (pada 3.456) dan 3 (pada 3.289). Keduanya sama.
Bandingkan angka ratusan: 4 (pada 3.456) dan 2 (pada 3.289). Angka 4 lebih besar dari 2.
Jadi, 3.456 lebih besar dari 3.289 ().
Contoh 2: Bandingkan 7.123 dan 7.150
Kedua bilangan memiliki 4 angka.
Bandingkan angka ribuan: 7 dan 7. Sama.
Bandingkan angka ratusan: 1 dan 1. Sama.
Bandingkan angka puluhan: 2 dan 5. Angka 2 lebih kecil dari 5.
Jadi, 7.123 lebih kecil dari 7.150 ().
Simbol Perbandingan:
> (lebih besar dari)
< (lebih kecil dari)
= (sama dengan)
Latihan Membandingkan: Isilah titik-titik dengan simbol <, >, atau =
5.678 ... 5.679
9.001 ... 8.999
2.345 ... 2.345
1.000 ... 999
IV. Mengurutkan Bilangan Cacah
Mengurutkan bilangan berarti menata bilangan dari yang terkecil ke terbesar (naik) atau dari yang terbesar ke terkecil (turun).
Langkah-langkah Mengurutkan:
Perhatikan instruksi: Apakah diminta mengurutkan dari terkecil ke terbesar atau sebaliknya?
Bandingkan setiap bilangan menggunakan prinsip perbandingan yang sudah dipelajari. Mulai dengan mencari bilangan terkecil/terbesar terlebih dahulu.
Contoh 1: Urutkan dari Terkecil ke Terbesar Bilangan: 4.567, 4.321, 4.789, 4.012
Semua bilangan memiliki 4 angka.
Bandingkan angka ribuan: Semuanya 4.
Bandingkan angka ratusan:
4.567 → 5
4.321 → 3
4.789 → 7
4.012 → 0
Angka ratusan terkecil adalah 0 (pada 4.012), diikuti 3 (pada 4.321), 5 (pada 4.567), dan 7 (pada 4.789).
Jadi, urutan dari terkecil ke terbesar adalah: 4.012, 4.321, 4.567, 4.789
Contoh 2: Urutkan dari Terbesar ke Terkecil Bilangan: 1.987, 2.000, 1.500, 2.100
Semua bilangan memiliki 4 angka.
Bandingkan angka ribuan:
1.987 → 1
2.000 → 2
1.500 → 1
2.100 → 2
Angka ribuan terbesar adalah 2 (pada 2.000 dan 2.100).
Bandingkan 2.000 dan 2.100: angka ratusan 0 dan 1. Angka 1 lebih besar. Jadi 2.100 lebih besar dari 2.000.
Sekarang bandingkan 1.987 dan 1.500. Angka ratusan 9 dan 5. Angka 9 lebih besar. Jadi 1.987 lebih besar dari 1.500.
Urutan dari terbesar ke terkecil: 2.100, 2.000, 1.987, 1.500
Peserta didik dapat memahami makna dan nilai-nilai Pancasila serta proses perumusannya
sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi Negara.
Pancasila pertama kali dirumuskan oleh para pendiri bangsa kita. Mereka bermusyawarah dan berpikir keras agar bangsa Indonesia memiliki pedoman yang kuat. Hasilnya adalah lima dasar yang sangat hebat!
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Lambang: Bintang emas.
Makna: Kita semua percaya kepada Tuhan. Setiap orang boleh beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing. Kita juga harus saling menghormati teman yang berbeda agama.
Contoh Penerapan:
Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
Menghormati teman yang sedang beribadah, misalnya tidak berisik saat ada teman yang sedang sholat.
Tidak mengejek teman yang memiliki agama berbeda.
Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Lambang: Rantai emas.
Makna: Kita harus bersikap baik, adil, dan saling menolong sesama manusia. Kita tidak boleh semena-mena atau jahat kepada orang lain.
Contoh Penerapan:
Membantu teman yang terjatuh dari sepeda.
Berbagi makanan dengan teman.
Tidak membeda-bedakan teman, entah dari mana asalnya atau bagaimana penampilannya.
Sila ke-3: Persatuan Indonesia
Lambang: Pohon beringin.
Makna: Kita harus bersatu, rukun, dan tidak mudah bertengkar. Indonesia memiliki banyak suku, budaya, dan bahasa, tetapi kita semua adalah satu bangsa.
Contoh Penerapan:
Bekerja sama membersihkan kelas.
Bermain dengan teman tanpa membedakan suku atau daerah.
Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Lambang: Kepala banteng.
Makna: Setiap masalah harus diselesaikan dengan musyawarah atau berdiskusi. Kita harus mendengarkan pendapat teman dan mengambil keputusan bersama.
Contoh Penerapan:
Saat memilih ketua kelas, kita bermusyawarah dan mengambil suara terbanyak.
Berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas sekolah.
Menghargai pendapat teman meskipun berbeda dengan pendapat kita.
Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Lambang: Padi dan kapas.
Makna: Semua orang harus diperlakukan sama dan adil. Tidak ada yang boleh diperlakukan istimewa. Semua harus mendapatkan hak dan kewajiban yang sama.
Contoh Penerapan:
Membagi tugas piket dengan adil.
Mendapatkan kesempatan yang sama untuk berbicara di depan kelas.
Tidak curang saat bermain agar semua teman merasa adil.
Kesimpulan
Pancasila adalah lima dasar yang hebat untuk negara kita. Setiap sila memiliki makna yang dalam dan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang baik, rukun, dan adil. Dengan mengamalkan Pancasila, kita akan menjadi warga negara yang lebih baik dan Indonesia akan semakin maju!
ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Unsur Seni Rupa adalah bahan-bahan atau bagian paling dasar dari sebuah gambar. Mereka seperti balok-balok mainan yang kita susun.
Prinsip Seni Rupa adalah aturan atau cara kita menyusun balok-balok itu agar menjadi sesuatu yang bagus dan rapi.
Unsur-Unsur Seni Rupa (Bahan-Bahan Dasar) UNSUR WARNA
Ini adalah bahan-bahan yang bisa kamu gunakan untuk membuat gambar.
Titik: Unsur paling kecil. Kamu bisa menyusun titik-titik untuk membuat gambar.
Contoh: Titik-titik pada bulu ayam, atau bintik-bintik pada kulit harimau.
Garis: Garis adalah kumpulan titik yang berbaris. Garis bisa lurus, lengkung, zigzag, tebal, atau tipis. Garis juga bisa menunjukkan gerakan, seperti garis bergelombang pada ombak.
Contoh: Garis lurus untuk menggambar jalan, garis lengkung untuk menggambar awan, atau garis putus-putus untuk batas.
Bentuk dan Bidang: Bentuk tercipta jika beberapa garis bertemu dan menutup. Ada bentuk geometris (seperti lingkaran, segitiga, kotak) dan bentuk bebas (seperti bentuk daun atau awan). Bidang adalah bentuk yang memiliki dua sisi (lebar dan panjang), seperti selembar kertas.
Contoh: Bentuk lingkaran untuk matahari, bentuk segitiga untuk atap rumah, atau bentuk bebas untuk gambar buah.
Warna: Warna membuat gambar kita menjadi lebih hidup dan menarik. Ada warna dasar (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Jika kita mencampur warna-warna ini, kita bisa mendapat warna baru (sekunder) seperti hijau, jingga, dan ungu.
Contoh: Mewarnai langit dengan warna biru, rumput dengan hijau, dan matahari dengan kuning.
Tekstur: Tekstur adalah bagaimana suatu benda terasa saat kita sentuh. Ada tekstur halus (seperti kapas) dan tekstur kasar (seperti kulit pohon). Dalam gambar, kita bisa membuat tekstur ini terlihat nyata.
Contoh: Membuat arsiran kasar pada gambar batu agar terlihat keras, atau mewarnai dengan gradasi lembut pada gambar bulu agar terlihat halus.
Prinsip-Prinsip Seni Rupa (Aturan-Aturan)
Ini adalah cara kita menggunakan unsur-unsur di atas agar gambar kita menjadi bagus.
Keseimbangan (Balance): Prinsip ini membuat gambar kita tidak terasa berat di satu sisi. Gambar harus terlihat stabil dan seimbang, seperti timbangan yang tidak miring.
Contoh: Jika kamu menggambar satu gunung besar di kiri, kamu bisa menyeimbangkannya dengan menggambar dua pohon kecil di sisi kanan.
Irama (Rhythm): Irama tercipta dari pengulangan unsur, seperti garis atau bentuk. Pengulangan ini membuat mata kita seperti "menari" atau bergerak dari satu bagian ke bagian lain.
Contoh: Menggambar pola ombak yang berulang di pantai, atau susunan awan yang mirip satu sama lain.
Kesatuan (Unity): Artinya semua bagian dalam gambar kita (garis, bentuk, warna) harus terlihat "menyatu" dan cocok satu sama lain. Tidak ada bagian yang terlihat aneh atau terpisah sendiri.
Contoh: Semua objek dalam gambar pemandangan harus terlihat seperti berada di tempat yang sama, bukan gambar bunga yang ditempel di tengah gambar luar angkasa.
Penekanan (Emphasis): Penekanan adalah cara kita membuat satu objek menjadi pusat perhatian atau "bintang" dalam gambar. Kita bisa membuatnya lebih besar, lebih terang warnanya, atau meletakkannya di tengah.
Contoh: Dalam gambar taman bunga, kamu bisa membuat satu bunga matahari yang sangat besar dan warnanya paling cerah agar semua orang langsung melihat bunga itu.
MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN:
- Buku MAPEL MATEMATIKA, P PANCASILA, SENI RUPA KELAS IV
- LCD
- GAMBAR
- VIDEO
- Kartu angka
*METODE PEMBELAJARAN:
- Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, PBL
REFLEKSI/KESIMPULAN:
4 Comments:
assalamualaikum bu el mozar sudah membaca dan merangkum bloger bu elfida 🙏🏻🙏🏻
Assalamualaikum Bu el naura sudah membaca bloger
Asalamualaikum bu El Mikhayla sudah Membaca bloger bu El
Assalamualaikum buguru Nana sudah membaca bloger ibu
Posting Komentar