MATERI AJAR KELAS V.F UNTUK HARI JUMAT TANGGAL 29 JANUARI 2021
Selamat pagi,,,,Tabik pun
Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha V.F,apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha. setelah selesai silahkan absen pada link berikut :
Setelah absen jangan lupa ucapkan bismilah dan berdo'a ya nak!
Pada pelajaran kemarin kita sudah belajar materi tentang menggali teks narasi sejarah secara lisan, menjelaskan sistem tanam paksa, menjekaskan berbagai perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda, keragama sosial budaya di Indonesia, faktor pemyebab keragaman bangsa Indonesia.
Baiklah nak bu guru akan mengulas materi yang kemarin yaitu tentang perbedaan kondisi geografis dan penagaruh kebudayaan luar.
Perbedaan Kondisi
Geografis
Perbedaan kondisi
geografis turut berdampak pada munculnya berbagai ragam mata pencaharian. Contohnya
perikanan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Pada setiap bidang tersebut,
mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan kondisi
geografis lingkungan tempat tinggalnya.
Pengaruh Kebudayaan
Luar
Bangsa Indonesia
adalah contoh bangsa yang terbuka. Keterbukaan ini dapat dilihat dari besarnya
pengaruh asing dalam membentuk keberagaman masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia.
Hari ini kita akan belajar materi tema 7 subtema 1 pembelajaran 5 dan 6. Disimak dan dipahami materi belajarnya ya nak.
Muatan IPA ( KD 3. 7, 4.7), Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5), SBdP (KD 3. 2, 4.2), PPKn ( KD 3. 3, 4.3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah membaca teks, peserta didik dapat mengidentifikasi dampak peristiwa Sumpah Pemuda 1928 secara tepat.
2. Setelah membaca materi, peserta didik dapat menjelaskan peristiwa Kongres Perempuan Indonesia secara benar.
3. Setelah membaca materi, peserta didik dapat mengidentifikasi sikap dan perilaku yang tepat dalam menghadapi keragaman dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab.
4. Setelah membaca teks, peserta didik dapat mengetahui perpindahan kalor secara tepat.
5. Setelah membaca teks, peserta didik dapat menyanyikan lagu dengan memperhatikan ketepatan nada dan tempo secara benar.
Muatan Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5)
Mengidentifikasi teks narasi dari dampak peristiwa sumpah pemuda 1928
Dampak Peristiwa
Sumpah Pemuda 1928
Pada
tanggal 28 Oktober 1928, suatu tekad yang sangat penting bagi penguatan konsep
wawasan kebangsaan Indonesia telah diikrarkan. Ikrar tersebut merupakan modal
yang sangat berharga bagi terbentuknya Negara kesatuan. Tekad untuk bersatu dan
mengesampingkan alasan-alasan
kedaerahan, kesukuan, keturunan, keagamaan, dan golongan. Namun, persatuan itu
tetap dalam kerangka saling menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang
ada. Kesemuanya bersatu padu dan melebur dalam ikrar Sumpah Pemuda. Sejak
peristiwa Sumpah Pemuda 1928, dunia dikejutkan oleh kemampuan dan kebulatan
tekad bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam sebuah ikatan kebangsaan.
Pengaruhnya pun sangat besar bagi organisasi pergerakan. Organisasi-organisasi
politik yang lahir setelah peristiwa Sumpah Pemuda semuanya memakai kata
“Indonesia” dalam namanya. Begitu pun dengan organisasi yang masih bersifat
kedaerahan mulai memproses untuk bersatu dalam satu wadah, yaitu Organisasi
Indonesia Muda. Adapun tujuannya adalah untuk mempererat tali persatuan segenap
pemuda yang berbangsa, berbahasa, dan bertanah air Indonesia.
Peristiwa Sumpah Pemuda telah
membawa kesadaran dalam diri setiap orang akan pentingnya persatuan dan
kesatuan dalam sebuah bangsa. Penyatuan berbagai sifat kedaerahan menjadi sifat
nasional terus dilakukan. Peristiwa Sumpah Pemuda menegaskan rasa senasib
sepenanggungan
sebagai satu bangsa. Rasa inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya semangat
persatuan untuk membentuk sebuah negara kesatuan. Suasana
hening dan khidmat ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan pada peristiwa Sumpah
Pemuda 1928. Terlihat W. R. Supratman dengan gesekan biolanya mengumandangkan
lagu Indonesia Raya. Sementara para pengurus yang terdiri atas enam orang
pemuda dan semua peserta dengan penuh khidmat turut mendengarkan.
Menjelaskan kembali teks narasi dari Kongres pemuda Indonesia
Kongres Perempuan Indonesia
Kongres
Perempuan Indonesia berlangsung tiga kali. Pada tanggal 22 Agustus 1928 di
Yogyakarta, diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I. Kongres ini diikuti
berbagai wakil organisasi wanita di antaranya Ny. Sukamto, Ny. Ki Hajar
Dewantara, dan Nona Suyatin. Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan
Indonesia (PPI). Kongres itu juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan
cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau
perikatan di antara perkumpulan wanita. Pada tangal 28–31 Desember 1929, PPI
mengadakan kongres di Jakarta dan mengubah nama PPI menjadi PPII
(Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia). Tanggal 20–24 Juli 1935, diadakan
Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro.
Kongres tersebut membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta
huruf, dan perkawinan.
Kongres Perempuan III berlangsung di Bandung tanggal 23–28 Juli 1938 dipimpin
oleh Ny. Emma Puradireja, membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di
badan perwakilan. Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan
modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah dan disepakati tanggal lahir PPI 22
Desember sebagai Hari Ibu.
Muatan IPA ( KD 3. 7, 4.7)
Peristiwa Mengembun dan Menyublim
Selain
peristiwa mencair, membeku, dan menguap, masih terdapat dua peristiwa perubahan
wujud benda. Perubahan wujud benda yang dimaksud adalah mengembun dan
menyublim. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Peristiwa
ini merupakan kebalikan dari peristiwa menguap. Pada waktu gas mengembun, gas
melepaskan kalor karena terjadi penurunan suhu di sekitarnya. Peristiwa sehari-hari
yang mudah kamu jumpai antara lain
peristiwa pengembunan yang terjadi di pagi hari. Meskipun pada malam sebelumnya
tidak terjadi hujan, tetapi pada pagi hari, terdapat tetesan air pada tanaman
yang berada di luar. Kamu juga dapat menjumpai beberapa tempat terasa lembap
oleh air. Peristiwa mengembun ini terjadi karena uap air dalam udara menyentuh
permukaan seperti permukaan daun atau permukaan yang lainnya. Menyublim
merupakan peristiwa berubahnya wujud zat padat menjadi gas. Mengkristal adalah
perubahan wujud gas menjadi padat. Peristiwa “lenyapnya” kapur barus yang
diletakkan di dalam lemari sering dijadikan contoh peristiwa menyublim. Contoh
peristiwa ini terjadi pada saat uap iodium yang mengkristal menjadi padatan
pada saat didinginkan pada suhu tertentu.
Muatan PPKn ( KD 3. 3, 4.3)
mengidentifikasi sikap dan perilaku yang tepat dalam menghadapi keragaman dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab.
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh
Dengan
mempelajari sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah, khususnya peristiwa
Sumpah Pemuda, banyak pelajaran yang kita petik. Kita menjadi tahu bahwa
persatuan dan kesatuan memiliki arti penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berbagai perlawanan yang bersifat kedaerahan selalu saja gagal dalam
mengusir penjajah. Bangsa kita pun mudah diadu domba. Dengan demikian, tepat
kiranya pepatah ”bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Persatuan dan
kesatuan dapat kita wujudkan dengan membina kerukunan di rumah, sekolah, dan
masyarakat. Selain itu, pola hidup gotong royong juga harus senantiasa
dilakukan oleh asyarakat.
Sekarang, ceritakan sikap dan perilakumu sehari-hari yang sudah menunjukkan
nilai-nilai kerukunan hidup.
Persamaan hak dan kewajiban antara golongan pria dan
wanita dalam bidang tertentu merupakan salah satu bentuk penerapan nilai-nilai
Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan Indonesia. Dalam melakukan kegiatan demi
kepentingan bangsa dan negara, setiap golongan memiliki hak dan kewajiban yang
sama. Alasan-alasan yang bersifat kedaerahan, keagamaan, kesukuan, dan golongan
harus dikesampingkan dengan tetap menghormati dan menghargai adanya perbedaan.
Sikap tersebut juga berlaku dalam bidang kebudayaan. Kebudayaan nasional
merupakan hasil dari akal budi seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas
beragam suku bangsa. Bahkan, kebudayaan nasional juga diatur dalam UUD 1945,
bahwa “pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Dengan
demikian, perkembangan dan pelestarian kebudayaan nasional menjadi tanggung
jawab seluruh bangsa Indonesia. Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan
daerah merupakan salah satu caranya karena kebudayaan daerah merupakan akar
dari kebudayaan nasional.
Upaya-upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan
nasional yang lain adalah sebagai berikut.
1. Secara terus-menerus diadakan kegiatan pengenalan dan penyebaran budaya
nasional kepada masyarakat.
2. Kegiatan penggalian situs-situs bersejarah dan pemeliharaan temuantemuan
sejarah harus senantiasa digalakkan.
3. Pengembangan budaya daerah dan nasional melalui pendidikan dan pengajaran,
misalnya menjadikan bahasa dan kesenian daerah sebagai mata pelajaran muatan
lokal wajib di sekolah-sekolah.
4. Senantiasa dikembangkan sikap menghormati kebudayaan sendiri dan kebudayaan
daerah lain.
5. Mengenal dan mempelajari kebudayaan sendiri yang merupakan warisan leluhur.
Muatan SBdP (KD 3. 2, 4.2)
Tumbuhkan kesadaran dalam diri untuk cinta tanah air dengan menyanyikan lagu berikut dengan menggunakan tangga nada yang benar. Dan sebagai pemahaman kalian dalam memahami tangga nada.
Itu
tadi materi yang dapat kalian pelajari ya nak jika ada pertanyaan
terkait materi yang ibu guru berikan silahkan tanyakan di WA grup atau
tinggalkan komentar di blog serta kirimkan tugas di grup WA kita ya nak!
LATIHAN :
Terimakasih
anak Sholeh/Sholeha Bu Guru serta Bunda2 sholeha yang dengan sabar dan
setia membimbing sholeh/sholeha bu Guru..tetap semangat dan jaga
kesehatan
Wassalamualaikum.wr.wb
Di bawah ini dokumentasi hasil pembelajaran Daring sholeh sholeha VF hari Kamis:
0 Comments:
Posting Komentar