Materi Ajar PPKn Tentang Melaksanakan Kewajiban dengam Tanggung Jawab
Kewajiban kita adalah :
*membantu orang tua
*mendengarkan perintah orang tua
*belajar
Hak kita adalah :
*bermain
*menonton tv
*makan
Tanggung jawab kita adalah :
*mengerjakan pr
*mengerjakan ulangan
*membantu guru
Contoh lain adalah :
1.kewajiban:sebagai orang yang bertaqwa kepada allah swt ani melaksanakan solat 5 waktu secara rutin.
sebagai orang Oslam Pak Amir wajib membayar zakat.
sebagai seorang guru yang baik Bu Susi mengajarkan anak muridnya dengan baik.
2.Sebagai anak yang bertanggung jawab susan mengerjakan PR nya.
santi selalu piket pada hari senin
sebagai ketua kelas luthfi mengatur dan membimbing anggota kelas agar tidak berisik
3.Rita adalah seorang anak dia harus mendapatkan hak nya untuk belajar
Pak Eko mengajar setiap hari senin sampai jumat jadi dia harus mendapatkan gaji sebagai guru.
Bu Atika adalah guru yang baik jadi,Bu Atika harus mendapatkan hak nya sebagai guru teladan.
Materi Ajar Bahasa Indonesia Tentang Kalimat Efektif Dalam Teks Eksplanasi
Kalimat Efektif
Definisi Kalimat efektif yaitu sebuah kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah bahasa, ejaan bahasa Indonesia yang sudah disempurnakan , dan peletakan tanda baca yang tepat. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami dan dimengerti oleh si pembaca. Sebuah tulisan atau kalmat dianggap efektif apabila pesan dan makna tulisan atau kalimat tersebut dipahami oleh si pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah gagasan, ide, atau argumentasimengenai sesuatu sehingga ide, gagasan, atau argumen tersebut tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembaca yang dituju. Oleh sebab itu, penyampaian kalimat diusahakan se efektif mungkin supaya semua orang mudah memahami dan mengerti maksud ucapan atau tulisan kita.
Syarat Kalimat Efektif Beserta Contohnya
1. Logis
Syarat kalimat efektif yang utama adalah kalimat tersebut haruslah mempertimbangkan logika artinya kalimat tersebut bisa diterima akal sehat. Kadang kita sulit membedakan kalimat yang logis dengan tidak logis karena memang kebanyakan dalam bahasa sehari-hari kita menggunakan bahasa yang kurang logis, namunkarena kebiasaan, maka kalimat yang kurang logis tersebut terus diucapkan.
Contohnya : “Ikan goreng pak Amir diborong pelanggan”
Kalimat tersebut tidak logis karena adanya kaliamat ikan goreng pak Amir, ikan tidak mungkin menggoreng pak Amir. Sebenarnya maksud kalimat tersebut adalahmenu ikan goreng pak Amir. Kalimat yang tepat adalah:
“Menu ikan goreng di warung pak Amir diborong pelanggan”
2. Tidak mengandung kalimat ambigu
Kalimat ambigu merupakan kalimat yang menimbulkan penafsiran makna ganda. Artinya seseorang bisa mengartikan kalimat tersebut berbeda dengan maksud kalimat yang sebenarnya.
Contohnya : “Mahasisa baru mengikuti kegiatan OSPEK di kampus”
Kalimat tersebut dapat ditafsirkan menjadi dua makna yakni mahasiswa baru yang mengikuti OSPEK atau mahasiswa baru saja mengikuti OSPEK. Oleh sebab itu, kalimat tersebut tergolong kalimat tidak efektif karena mengandung ambigu. Kalimat yang tepat adalah:
“Para Mahasiswa yang baru masuk mengikuti kegiatan OSPEK”
3. Hemat
Dalam penulisan kalimat efektif, tidak terjadi pemborosan kalimat. Artinya dalam satu kalimat tidak adanya kata-kata yang diulang atau kata yang sudah terwakili. Contohnya :
“Adi memakai baju berwarna hitam” atau “pensil itu terjatuh ke bawah”
Kalimat Tersebut tidak efektif karena hitam sudah merupakan warna sehingga seharusnya kata “berwarna“ tidak perlu digunakan. Kemudian pada kalimat ke dua, kata ke bawah seharusnya tidak digunakan mengingat bahwa jatuh sudah pasti ke bawah.
4. Padu
Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila kalimat unsur subjek dan gagasan utama kalimat tersebut saling bertautan atau saling melengkapi. Contoh :
“berdasarkan fakta manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen”
Kalimat yang benar adalah “Manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen berdasarkan fakta yang ada”
5. Struktur kalimat harus paralel
Kalimat tidak akan efektif jika struktur kalimat tersebut tidak tidak sesuai. Artinya jika di bagian awal kalimat menggunakan kata kerja maka kalimat berikutnya juga harus menggunakan kata kerja. Jika di bagian awal kalimat menggunakan kalimat kata benda, kalimat berikutnya juga harus menggunakan kata benda. Contoh:
“Kemarin Sandra mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu halaman , cuci baju, dan memasak”
Kalimat tersebut kurang efektif karena adanya kata ’cuci’ dimana dalam kata tersebut tidak ada imbuhan me-. Seharusnya ‘cuci’ digantikan menjadi ‘mencuci’ karena kata sebelumya juga mengandung imbuhan me-.
6. Ketegasan
Suatu kalimat harus memiliki ketegasan pada kalimat utama. Gagasan utama harus lebih tersampaikan kepada pembaca atau pendengar. Contoh:
“Aku yang melakukan pekerjaan ini”
Untuk memperjelas bahwa subjek yang melakukan sebuah pekerjaan, seharusnya setelah kata aku ditambah kata –lah sehingga menjadi “Akulah yang melakukan pekerjaan ini”
7. Tanda Baca
Hal terakhir yang harus diperhatikan yakni tanda baca. Kalimat efektifyakni kalimat baku yang peletakan tanda bacanya jelas. Peletakan tanda baca yang salah sering kali menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu dan tidak sesuai dengan maksud utama kalimat tersebut. Contoh:
“Saat matahari terik aku minum jus dengan mu”
Kalimat tersebut tidak efektif karena kurang tanda baca. Seharusnya yang tepat adalah “Saat Matahari terik, aku minum jus denganmu”
Materi Matematika Tentang Bilangan Pecahan Mengubah Berbagai Bentuk Pecahan Menjadi Bentuk Desimal
Apabila pembilang lebih kecil dari penyebut, maka dalam pembagian 1 ditambah tambahkan nol pada pembilang dan naikan koma pada hasil pembagian.
Pembagian seperti ini, memiliki banyak angka dibelakang koma, biasanya dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma. Jadi nilai desimalnya adalah 0,33
c. Jika pecahan dalam bentuk pecahan campuran, maka diubah terlebih dahulu ke pecahan biasa.
Pembagian seperti ini, memiliki banyak angka dibelakang koma, biasanya dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma. Jadi nilai desimalnya adalah 1,67
- Cara Kedua : mengubah penyebut menjadi 10, atau 100 atau 1000 dst.
Cara ini berlaku pada penyebut yang dapat dikalikan suatu bilangan dan hasilnya adalah 10 atau 100 atau 1000. Misal 2, 4, 5 dan lain – lain.
Untuk lebih jelasnya, Perhatikan contoh soal berikut !
Ubahlah pecahan berikut ke bentuk desimal !
Penyelesian :
Namun jika penyebut tidak dapat dikalikan bilangan berapa pun yang hasilnya 10 atau 100 atau 1000, maka tidak bisa menggunakan cara ini, namun dengan cara pertama diatas yaitu membagi pembilang dengan penyebut.
Mengubah Pecahan ke Desimal- Sebaliknya Desimal ke pecahan
Mengubah bilangan pecahan hampir sama dengan menyederhanakan pecahan. Cara mengubah desimal ke pecahan biasa adalah dengan mengubah menjadi desimal (per sepuluh atau per seratu atau per seribu). Kemudian pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama.
Jika dibelakang koma satu angka maka di per sepuluh. Jika dibelakang koma dua angka maka di per seratus dan jika dibelakang koma tiga angka maka di per seratus dan seterusnya.
Ubahlah bilangan desimal berikut ke bentuk pecahan biasa
Penyelesian :
a. Karena dibelakang koma satu angka maka per sepuluh :
b. Karena dibelakang koma satu angka maka per sepuluh:
c. Karena dibelakang koma dua angka maka per seratus :
d. Karena dibelakang koma tiga angka maka per seribu :
8 Comments:
👍
Terimakasih bu untuk materinya (orgtua siti alifa)
Makasih bu (aliefqi)🖒🖒🖒🖒🖒
Makasih bu (aliefqi)🖒🖒🖒🖒🖒
Makasih bu (aliefqi)🖒🖒🖒🖒🖒
Terima kasih bu materinya (nasywa)
Makasih bu (nasywa)
Sama2..semoga bermanfaat ya untuk tambahan materi pelajaran ananda semua..
Posting Komentar