GURU KELAS IV. B : ELFIDA, S.Pd
MATERI AJAR KELAS IV.B UNTUK HARI SENIN TANGGAL 08 SEPTEMBER 2025
Selamat pagi,,,,Tabik pun
Assalamualaikum.wr.wb anak sholeh/sholeha IV.B apa kabar hari ini?Alhamdulillah semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.aamiin ya Robbal allamin. Jangan lupa sebelum belajar dengarkan tausiah dan rangkum isinya kemudian tadarus dan shalat dhuha.
MAPEL BAHASA INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan membaca cerita "Awas! " Murid dapat memahami dan menggunakan kata - kata dengan tepat.
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat mengemukakan pendapat atau menceritakan pengalaman dengan santun.
M. Alur Tujuan Pembelajaran;
M Murid berbicara dengan santun menggunakan kata maaf, tolong, permsis dan terimakasih.
MATERI AJAR BAHASA INDONESIA
Kosa kata intonasi dan gesture saat menyampaikan pendapat.
Berbicara Santun dengan "Tolong", "Permisi", dan "Terima Kasih"
Saat kita berbicara dengan orang lain, kita harus selalu bersikap sopan. Kata-kata "tolong", "permisi", dan "terima kasih" adalah kunci untuk membuat kita terlihat santun.
1. Kata "Tolong"
Kata "tolong" digunakan ketika kita meminta bantuan orang lain. Dengan menggunakan kata ini, kita menunjukkan bahwa kita menghargai bantuan yang akan diberikan.
Contoh:
TIDAK SANTUN: "Ambilkan pensilku!"
SANTUN: "Siti, tolong ambilkan pensilku yang jatuh."
Mengapa santun?
Karena kamu meminta dengan sopan, bukan memerintah.
2. Kata "Permisi"
Kata "permisi" digunakan saat kita ingin melakukan sesuatu yang mungkin mengganggu orang lain, atau saat kita ingin melewati orang lain.
Contoh:
TIDAK SANTUN: (Langsung jalan di depan orang)
SANTUN: "Permisi, Pak, saya mau lewat."
Mengapa santun?
Karena kamu meminta izin atau memberitahu terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, jadi orang lain tidak kaget.
3. Kata "Terima Kasih"
Kata "terima kasih" adalah kata ajaib yang harus selalu kita ucapkan. Kata ini menunjukkan rasa syukur kita setelah dibantu atau diberikan sesuatu oleh orang lain.
Contoh:
TIDAK SANTUN: (Setelah diberi pensil) (Diam saja)
SANTUN: "Terima kasih, ya, sudah diambilkan pensilnya."
Mengapa santun?
Karena kamu menghargai kebaikan yang telah dilakukan orang lain. Orang yang membantumu pasti merasa senang.
Praktikkan Setiap Hari!
Supaya terbiasa, ayo kita gunakan kata-kata ini dalam kegiatan sehari-hari:
Minta tolong kepada orang tua untuk menyiapkan sarapan.
Ucapkan permisi saat ingin mengambil sesuatu yang ada di depan temanmu.
Jangan lupa bilang terima kasih setelah selesai dibantu.
Dengan sering menggunakan kata-kata ini, kamu akan menjadi anak yang santun dan disukai banyak orang!
Menyampaikan Pendapat: Lebih dari Sekadar Bicara!
Saat kita menyampaikan pendapat, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan agar pesan kita sampai dengan jelas dan santun: kosa kata, intonasi, dan gestur.
1. Kosa Kata: Pilih Kata yang Tepat 🗣️
Kosa kata adalah pilihan kata-kata yang kamu gunakan. Menggunakan kosa kata yang tepat membuat pendapatmu terdengar lebih baik dan mudah dipahami.
Pernyataan Pendapat: Gunakan kata-kata seperti "Menurut saya...", "Saya berpendapat...", atau "Saya pikir..." untuk memulai pendapatmu. Ini menunjukkan bahwa itu adalah pandanganmu sendiri, bukan fakta mutlak.
Contoh:
Kurang tepat: "Ini yang benar! Kalian semua salah."
Tepat: "Menurut saya, ide ini lebih cocok karena..."
2. Intonasi: Naik Turun Nada Suara 🎶
Intonasi adalah naik turunnya nada suaramu saat berbicara. Intonasi yang baik membuatmu terdengar ramah dan meyakinkan, bukan marah atau memerintah.
Nada yang Jelas: Bicaralah dengan nada yang tidak terlalu pelan, tapi juga tidak terlalu keras. Pastikan suaramu bisa didengar semua orang.
Nada yang Menghormati: Turunkan nada suaramu saat mendengarkan pendapat orang lain. Ini menunjukkan kamu menghargai mereka.
Contoh:
Intonasi marah: "IDE ITU TIDAK BAGUS!" (nada tinggi dan keras)
Intonasi santun: "Maaf, tapi menurut saya ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dari ide itu." (nada lebih lembut)
3. Gestur: Bahasa Tubuh yang Jujur
Gestur adalah gerakan tubuh yang kamu lakukan saat berbicara, seperti gerakan tangan atau ekspresi wajah. Gestur yang tepat bisa membuat ceritamu lebih menarik dan meyakinkan.
Imbuhan / Awalan "ber-"
Pengertian Imbuhan
Imbuhan adalah huruf atau kelompok huruf yang ditambahkan pada sebuah kata dasar untuk membentuk kata baru yang maknanya berbeda.
Ada 3 jenis imbuhan:
-
Awalan (di awal kata)
-
Akhiran (di akhir kata)
-
Awalan-akhiran (gabungan di awal dan akhir)
Apa Itu Awalan "ber-"?
Awalan "ber-" adalah imbuhan yang ditambahkan di awal kata dasar untuk membentuk kata kerja (kata yang menyatakan kegiatan) atau kata sifat.
Fungsi dan Makna Awalan "ber-"
Makna Awalan "ber-" | Penjelasan | Contoh |
---|---|---|
1. Menyatakan memiliki | Seseorang atau sesuatu memiliki sesuatu | Ibu berkalung emas. (memiliki kalung) |
2. Menyatakan melakukan kegiatan | Seseorang melakukan suatu kegiatan | Adik sedang bermain bola. |
3. Menyatakan mengenakan sesuatu | Mengenakan atau memakai sesuatu | Ayah bertopi hitam. |
4. Menyatakan keadaan | Menunjukkan kondisi atau keadaan | Taman itu berwarna hijau. |
Latihan Soal
A. Pilihlah kata yang menggunakan awalan "ber-"!
-
Ibu sedang ___ (memasak / berjalan / makan) ke pasar.
-
Adik suka ___ (bermain / membaca / minum) di taman.
-
Ayah ___ (bertopi / menari / tidur) saat di luar rumah.
-
Budi ___ (bersepeda / mendaki / menonton) ke sekolah.
B. Lengkapilah kalimat berikut dengan kata berawalan "ber-" yang tepat!
-
Santi suka ___ kucing di rumah.
-
Ibu ___ kalung emas yang indah.
-
Polisi itu ___ sepatu hitam.
-
Anak-anak sedang ___ di halaman.
KESIMPULAN:
Awalan "ber-" membantu kita membentuk kata kerja atau kata sifat yang menyatakan kegiatan, keadaan, atau sesuatu yang dimiliki/dikenakan. Memahami awalan ini membuat kita lebih mudah memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.
MAPEL MATEMATIKA
Tujuan Pembelajaran:
Murid mampu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000.
MATERI AJAR MATEMATIKA: PENGURANFAN TANPA MEMINJAM
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami cara menghitung pengurangan bilangan bulat tanpa meminjam
Apa Itu Pengurangan Tanpa Meminjam?
Pengurangan tanpa teknik meminjam adalah proses mengurangi bilangan dari satuan, puluhan, ratusan, dst., tanpa perlu meminjam angka dari nilai tempat yang lebih tinggi.
Bisa dilakukan jika angka pengurang lebih kecil atau sama dengan angka yang dikurangi di setiap kolom.
Contoh Pengurangan Tanpa Meminjam
Contoh 1:
742 - 321 = ?
Langkah-langkah:
742
- 321
_____
Satuan: 2 - 1 = 1
Puluhan: 4 - 2 = 2
Ratusan: 7 - 3 = 4
Hasil = 421 ✅
Contoh 2:
865 - 432 = ?
Langkah-langkah:
865
- 432
_____
Satuan: 5 - 2 = 3
Puluhan: 6 - 3 = 3
Ratusan: 8 - 4 = 4
Hasil = 433 ✅
Kapan Tidak Bisa Digunakan?
Teknik ini tidak bisa digunakan jika ada angka pengurang lebih besar dari angka yang dikurangi.
Contoh:
624
- 437
MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN:
- Buku MAPEL BAHASA INDONESIA, MATEMATIK KELAS IV
- LCD
- GAMBAR
- VIDEO
*METODE PEMBELAJARAN:
- Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, PBL
REFLEKSI/KESIMPULAN:
1 Comments:
Assalamualaikum bu guru, Naura sudah membaca bloger dan mencatat
Posting Komentar