Materi PPKn Tentang Menunjukkan Sikap Tanggung Jawab terhadap Hak dan Kewajiban
Contohnya adalah :
1. memberikan jawaban ( hak ) dan menaati peraturan dalam musyawarah ( kewajiban )
2. sistem pembelajaran skolah untuk jam belajar ( kewajiban ) dan istirahat / bermain ( hak ).
3. bermasyarakat di lingkungan umum ( hak ) tetapi tetap menjaga sikap dan patuh ( kewajiban ).
Alasan kita harus melaksanakan hakn dan kewajiiban dengan tanggung jawab antara lain adalah :
1. Agar tidak ada yang di rugikan
2.Agar hak dan kewajiban kita tetap seimbang
3. Hidup menjadi lebih baik dan teratur
4. Dengan belajar sungguh-sungguh sehingga mendapat nilai bagus, kita juga dapat meraih cita-cita yang kita inginkan.
Materi Ajar SBdP tentang Memahami Nada pada Tangga Nada Mayor
Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu Tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.
Sebagai contoh, tangga nada C mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C'
Tangga nada dikelompokkan menjadi tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada dan menggunakan 2 macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Tangga nada ini terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Tangga Nada Mayor
Sebagai contoh, tangga nada A mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C’. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Bersifat riang gembira.
- Bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
- Memiliki pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½.
Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½.
Salah satu lagu yang bertangga nada Mayor adalah lagu Halo-halo Bandung seperti di bawah ini.
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’.
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Bersifat sedih.
- Kurang bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
- Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.
Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor yaitu c’ == Tanda mula tangga nada minor ==. Tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai relatif. Jadi, tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada A mayor.
Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor, ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri atas satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.
Materi Ajar IPA tentang Rangkaian Listrik Campuran
Rangkaian Campuran
Rangkaian Campuran adalah gabungan dari 2 rangkaian listrik, yaitu rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Untuk dapat mencari besarnya hambatan dalam rangkaian campuran kita harus terlebih dahulu mencari besarnya hambatan tiap tiap model rangkaian ( rangkaian seri dan paralel ), kemudian mencari hambatan dari gabungan rangkaian akhir yang kita dapat.
Contoh yang kita dapat dari rangkaian di atas, misalnya model rangkaian akhir yang di dapat adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian yang akan kita cari dengan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian paralel harus mencarinya dengan menghubungan suatu hambatan secara paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya adalah baterai yang terdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang disusun secara seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak beban listrik yang tersusun dalam satu rangkaian.
Dua buah elemen dalam rangkaian campuran yang di susun secara seri hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di sebut rangkaian seri, itu di akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing elemen.
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara berderet (paralel). Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah umumya merupakan rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan jenis rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk dapat mengalirkan arus listrik.
Contoh lain dari rangkaian campuran yang dapat di hubungkan dengan rangkain paralel adalah dalam kendaraan bermotor yang sebagian besar beban listrik lebih banyak di hubungkan secara paralel. Masing masing dari rangkaian tersebut dapat di hubungkan atau di putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan satu atau lebih komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan kedua rangkaian ini di sebut dengan rangkaian campuran.
Materi Ajar Matematika Tentang Pecahan Biasa menjadi Desimal
Materi Ajar Matematika Tentang Pecahan Biasa menjadi Desimal
Sebagai awal pembelajaran, cobalah perhatikan proses perubahan dari pecahan biasa menjadi pecahan desimal, Perhatikan Jumlah NOL dibelakang penyebut angka 1. Jumlahnya pasti selalu sama dengan jumlah angka dibelakang koma (angka angka yang berwarna merah). Itulah yang merupakan hal paling mendasar pada pengubahan dari pecahan biasa menjadi pecahan desimal dimana:
JUMLAH ANGKA NOL PALING BELAKANG PADA PENYEBUT
sama dengan
JUMLAH ANGKA DIBELAKANG KOMA PADA PECAHAN DESIMAL
a. Untuk pecahan yang penyebutnya angka 10, tulis kembali saja pembilang pada jawaban, karena penyebut 10 mempunyai satu buah nol (0) maka pecahan desimalnya satu angka dibelakang koma :
nol posisi terakhir dibelakang koma bisa dihilangkan tanpa merubah nilainya
contoh:
123,0 = 123
3456,0 = 3456
789,0 = 789
123,0 = 123
3456,0 = 3456
789,0 = 789
==================================
b. Untuk pecahan yang penyebutnya angka 100, (dua buah nol) berarti dua angka di belakang koma, misalnya :
=================================
c. Untuk pecahan yang Penyebutnya angka 1000, 10000 dst tinggal hitung saja jumlah nol nya, intinya,………jumlah angka dibelakang koma sama dengan jumlah nol penyebut
==================================
d. Untuk pecahan yang penyebutnya bukan angka 10, 100, 1.000, 10.000, tetapi merupakan faktor dari angka –angka tersebut, caranya dengan mengalikan penyebutnya menggunakan angka tertentu agar bias tercipta penyebut berupa angka 10 atau 100 atau 1.000 dst, lalu kita kalikan juga pembilangnya menggunakan angka yang sama yang tadi digunakan untuk mengalikan penyebut, Misalnya :
=================================
e. Untuk Pecahan tertentu yang apabila pembilangnya dikali 10 atau 100 atau 1000 dst (bisa juga diartikan dengan menambahkan nol dibelakang pembilang), dan ternyata kemudian pembilang itu bisa dengan mudah dibagi penyebut kemudian dibagi penyebut, tulis hasil pembagian tersebut lalu tentukan jumlah angka dibelakang koma sejumlah nol yang kita tambahkan pada pembilang tadi, contoh :
15/75 = 150/75 = 2 = 0,2
26/4 = 260/4 = 65 = 6,5
5/4 = 500/4 = 125 = 1,25
8/5 = 80/5 = 16 = 1,6
3/4 = 300/4 = 75 = 0,75
15/75 = 150/75 = 2 = 0,2
26/4 = 260/4 = 65 = 6,5
5/4 = 500/4 = 125 = 1,25
8/5 = 80/5 = 16 = 1,6
3/4 = 300/4 = 75 = 0,75
Tidak ada komentar:
Posting Komentar