Materi Ajar IPS tentang Kerjasama Negara ASEAN dalam Bidang Sosial
Faktor pendorong kerjasama ASEAN
1. Perbedaan SDA
Perbedaan SDA (Sumber Daya Alam) bisa mendorong terbentuknya kerjasama, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan SDA satu sama lain. Misalnya ketika Indonesia memiliki surplus hasil pertanian, maka bisa mengekspor ke Singapura. Demikian juga ketika Indonesia kekurangan beras, maka bisa mengimpor dari Thailand untuk mencukupinya.
2. Letak geografisnya sebagian besar sama dan berdekatan
Dengan kesamaan letak geografis, beberapa negara di kawasan yang berdekatan bisa membentuk kerjasama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Misalnya ketika negara-negara di kawasan Asia Tenggara membentuk ASEAN.
3. Memiliki kepentingan yang sama
Memiliki kepentingan yang sama bisa mempermudah dua negara atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan. Dengan begitu bisa mendorong terbentuknya kerjasama.
Misalnya ketika beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk organisasi yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) untuk kepentingan mereka terkait minyak bumi.
Bentuk kerja sama negara-negata ASEAN dalam bidamg sosial adalah :
1. Meningkatkan kualitas individu manusia (human development)
2. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial
3. Meningkatkan keadilan sosial dan hak asasi manusia
4. Melestarikan dan ikut serta dalam kestabilan lingkungan hidup.
5. Membangun identitas ASEAN 6. Mengurangi tingkat kesenjangan yang ada pada masyarakat negara- negara ASEAN.
Materi Ajar IPA tentang Proses Menghasilkan Energi Listrik
Cara PLTA menghasilkan listrik
Di Indonesia, sebagian energi listrik yang digunakan oleh penduduk Indonesia berasal dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang bersumber dari air waduk-waduk yang banyak terdapat di Indonesia, khususnya di pulau jawa. Meskipun energi alternatif seperti energi surya dan energi minyak bumi juga masih menjadi sumber listrik utama.
PLTA merupakan sebuah sistem yang mengubah energo potensial (air yang berada di dalam bendungan) menjadi energi listrik. Prinsip kerja PLTA adalah induksi elektromagnetik. Air yang memiliki energi potensial terjun (sehingga memiliki energi kinetik) dari bendungan untuk kemudian menggerakkan (memutar) turbin dan selanjutnya menggerakkan generator. Generator tersebut berisi kumparan dan magnet yang sanggup menghasilkan energi listrik. Kita ketahi bersama bahwa perpaduan antara gerakan magnet di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan arus listrik induksi. Hal inilah yang mengakibatkan generator mampu menghasilkan energi listrik sebesar puluhan hingga ratusan megawatt (MW).
PLTA merupakan sebuah sistem yang mengubah energo potensial (air yang berada di dalam bendungan) menjadi energi listrik. Prinsip kerja PLTA adalah induksi elektromagnetik. Air yang memiliki energi potensial terjun (sehingga memiliki energi kinetik) dari bendungan untuk kemudian menggerakkan (memutar) turbin dan selanjutnya menggerakkan generator. Generator tersebut berisi kumparan dan magnet yang sanggup menghasilkan energi listrik. Kita ketahi bersama bahwa perpaduan antara gerakan magnet di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan arus listrik induksi. Hal inilah yang mengakibatkan generator mampu menghasilkan energi listrik sebesar puluhan hingga ratusan megawatt (MW).
Skema PLTA (sumber :http://tech.dbagus.com/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-sederhana-yang-harus-anda-ketahui) |
Skema PLTA (sumber :http://bagustris.blogspot.co.id/2014/03/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik.html) |
Keterangan gambar :
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energi potensial air menjari energi gerak, menjadi energi listrik. Skema turbin dan generator kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
skema turbin PLTA (sumber :https://porgas.wordpress.com/2015/06/30/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-plta/) |
Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus di atas, air dari tandon/sungai masuk pada turbin melalui penstockuntuk memperbesar tekanan hidrostatis. Katup pengaman berguna untuk mengatur aliran air yang masuk ke headrace tunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi gerak yang dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Energi listrik dari generator ini diatur dan ditransfer oleh main transformer agar sesuai dengan kapasitas transmission line(tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar